Perbedaan Service dengan Application
Mungkin beberapa dari kalian baru saja mendengar istilah service (daemon untuk Unix atau Linux dan Agent untuk MacOS). Mungkin bagi kalian service itu aplikasi. Ada benarnya sih, cuman ada definisi yang lebih khusus mengenai service.
Nah, service merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melayani satu atau beberapa fungsi khusus. Service ini berjalan secara background atau tak tampak sehingga kita tidak dapat berinteraksi “secara langsung” dengannya. Kita tidak dapat memberikan instruksi pada service untuk menjalankan fungsi tertentu. Jadi dia berjalan berdasarkan prosedurnya sendiri. Salah satu cara agar kita bisa berkomunikasi dengan service adalah dengan mengoprek beberapa konfigurasi miliknya atau dapat juga menggunakan aplikasi yang menggunakan layanannya.
Service sering kali dikaitkan dengan multitasking dan proses dari service biasanya dipicu (initialization/init) oleh proses induk (parent process). Sebagai contoh, ketika anda menjalankan aplikasi Gammu, service untuk menerima sms akan dijalankan. Jadi ada sebuah fungsi khusus yang diperuntukkan untuk tujuan khusus pula, namun kita tidak bisa mengendalikan secara langsung fungsi tersebut.
Service VS Application
Beberapa perbedaan mendasar antara service dengan application:
Kapabilitas
|
Service
|
Application
|
Penangan fungsi
|
Menangani satu atau beberapa fungsi secara khusus.
|
Menangani banyak fungsi yang lebih umum sehingga user dapat menggunakannya secara bebas
|
Penggunaan
|
Digunakan oleh aplikasi yang membutuhkan fasilitasnya
|
Digunakan secara langsung oleh user.
|
Cakupan Permasalahan
|
Menangani masalah dengan cakupan lebih sempit
|
Menargetkan masalah secara global sesuai berdasarkan fungsi utama aplikasi tersebut.
|
Nah, itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat :D
Source:
http://tutorials.jenkov.com/soa/services-applications.html
http://wiki.freepascal.org/Daemons_and_Services
https://en.wikipedia.org/wiki/Daemon_(computing)