Tampilkan postingan dengan label MikroTik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MikroTik. Tampilkan semua postingan

MikroTik Dynamic Queue pada User FreeRADIUS | Atur Bandwidth Secara Otomatis



 Di artikel sebelumnya, telah dijelaskan mengenai atribut MikroTik-Group (FreeRADIUS Group ft RouterOS HotSpot User Profile) yang dapat digunakan oleh FreeRADIUS untuk menyesuaikan user profile yang ada pada MikroTik. User profile pada fitur hotspot juga memiliki parameter rate limit yang berguna untuk membuat dynamic queue.

FreeRADIUS Group ft RouterOS HotSpot User Profile



Pada beberapa kasus, FreeRADIUS akan dikombinasikan dengan RouterOS. Padahal sebenarnya RouterOS sendiri sudah memiliki Radius server (orang sering bilang Userman). Karena kita kurang kerjaan, yuk kita coba mengintegrasikan FreeRADIUS dengan RouterOS HotSpot User Profile

Knock.. Knock | Who's there? - MikroTik Squence Port Knocking



Setelah insiden beberapa bulan yang lalu (lihat  Pembunuhan Berantai, MikroTik Tetap Kokoh), security awarness menjadi sebuah concern bagi sebagian besar administrator jaringan. Karena di luar sana sudah berkeliaran banyak sekali pelaku kejahatan, mulai dari yang punya niat tertentu atau bahkan hanya sekedar iseng.

MikroTik ft. Crypto Mining - MikroTik Dapet Isu Lagi



Masih inget berita tentang laporan celah keamanan yang bertubi-tubi datang pada MikroTik beberapa bulan silam? Bisa dilihat di Pembunuhan Berantai, MikroTik Tetap Kokoh. Nah, kali ini ada isu datang lagi kepada vendor ini. Dan penyebabnya tak lain juga karena vulnerability sebelumnya.

Pembunuhan Berantai, MikroTik Tetap Kokoh



Dulu pernah ada temen yang ceriwis soal MikroTik yang tidak dapat dibobol, bagaimanapun caranya. Memang benar jika dulu router platform ini hampir tidak mempunyai sejarah kelam vulnerability. Selain terus mengembangkan fitur-fitur yang mendukung kinerja jaringan, team MikroTik sepertinya mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga produknya agar tetap dalam kondisi terbaik.

RouterOS HotSpot dan Queue Tree (HTB)



[note: tutorial ini bukanlah best practice untuk diterapkan pada jaringan anda]

Mengenai peringatan diatas saya jelaskan lagi ya. Well ya sebelum dipraktikkan atau bahkan diterapkan, saya tekankan bahwa tutorial ini bukanlah solusi terbaik untuk jaringan anda?

FreeRADIUS dan Attributes



Pada dasarnya, parameter yang dibutuhkan saat autentikasi pada RADIUS hanyalah username dan password. Saat melakukan verifikasi terhadap suatu layanan melalui RADIUS, dua parameter tersebut akan dikirimkan ke RADIUS server dari NAS. Apabila kedua kombinasi tersebut cocok, maka RADIUS server akan mengirimkan respon bahwasanya user berhasil diautentikasi.

Singkat Cerita tentang Burst dan Cara Menghitungnya

Burst adalah sebuah metode yang diterapkan pada bandwidth management dimana pengguna jaringan diizinkan untuk menggunakan bandwidth melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.

KENAPA HARUS MENGGUNAKAN BURST? Langkah ini dipercaya akan meningkatkan user experience. Karena jika dirasakan, pengguna akan mendapatkan bandwidth lebih untuk beberapa detik (terutama pada detik awal) kemudian melambat secara perlahan dan konsisten. Anda dapat menganalogikan burst ini seperti ketika menyalakan obor yang bahan bakarnya mulai menipis. Kemudian anda menambahkan bahan bakar pada obor tersebut. Maka seketika api akan membara dan beberapa saat kemudian meredup secara perlahan ketika bahan bakar mulai habis lagi.

Untuk melakukan bursting, kondisi berikut harus terpenuhi diantaranya:
- Burst dilakukan jika masih tersedia bandwidth (tentunya setelah sistem QoS telah memberikan alokasi CIR pada seluruh client)
- Burst data rate yang didapatkan pengguna harus lebih kecil dari data rate yang menjadi patokan (burst threshold).
- Beberapa kententuan lainnya.

Pada MikroTik, burst memiliki 3 parameter yang konfigurasinya tidak boleh dibiarkan kosong. Parameter tersebut adalah:
- burst-limit (bps) = adalah jumlah bandwidth maksimal yang akan didapatkan pengguna ketika burst sedang aktif.
- burst-time (second) = waktu yang digunakan untuk menghitung rata-rata data rate (beberapa orang mengira bahwa burst-time merupakan waktu yang digunakan untuk bursting. Padahal bukanlah seperti itu)
- burst-threshold (bps) = nilai ini akan menjadi patokan kapan bursting akan diaktifkan dan dinonaktifkan.

KAPAN BURST AKAN DIJALANKAN? Bursting akan berjalan sebagaimana analogi obor diatas. Obor akan menyala sangat terang saat pertama kali karena bahan bakar masih banyak (utuh). Hal ini sama dengan ketika pengguna pertama kali menggunakan jaringan (untuk download misalkan). Pengguna akan mendapatkan burst, yaitu sebuah lonjakan bandwidth dengan batas tertentu (burst-limit) untuk pertama kali. Kecepatan dari bursting tersebut akan bertahan sampai beberapa detik yang dipengaruhi oleh burst-time.

Ketika bahan bakar sudah menipis, obor akan mulai meredup namun tidak padam. Analoginya, ketika bursting sudah mencapai batas waktunya, maka router tidak akan memberikan burst lagi. Pada saat itulah, kecepatan mulai menurun secara perlahan. Lalu pada titik tertentu, walaupun obor masih menyala dia tidak mampu menerangi sekitarnya, sehingga kita harus menambahkan bahan bakar. Hal tersebut dapat digambarkan, ketika data  rate sudah mencapai titik tertentu (burst-threshold) atau bahkan lebih kecil, maka burst akan diaktifkan lagi. Siklus ini akan berlanjut secara terus-menerus selama bandwidth total masih tersedia.

CALCULATION. Banyak referensi yang menyatakan tentang bagaimana menentukan jumlah max-limit, burst-limit, burst-threshold dan burst-time. Yang jelas, pada manual RouterOS atau wiki MikroTik menyatakan bahwa burst-threshold harus lebih kecil dari pada max-limit dan max-limit harus lebih kecil juga dari burst-limit.
burst-threshold < max-limit < burst-limit

Anda dapat menggunakan rasio:
burst-threshold : max-limit : burst-limit = 1 : 2 : 4

Formula tersebut dapat mempermudah anda dalam melakukan perhitungan serta menghindari bilangan yang tidak bisa dibagi.
Bagaimana dengan burst-time?. Pada keterangan diatas sudah disampaikan bahwa burst-time bukanlah waktu sesungguhnya burst dijalankan. Lamanya burst dapat dipengaruhi oleh perbandingan antara burst-threshold dan burst-limit serta juga dipengaruhi oleh data rate yang berjalan pada saat itu juga. Untuk lebih jelasnya, pengaruh lamanya burst berjalan berdasarkan perbandingan antara burst-threshold dan burst-limit dapat dihitung dengan melihat rasio:
client burst : burst time = burst threshold : burst limit .

Dengan persamaan tersebut, maka didapatkan:
burst time = client burst / (burst threshold/burst limit)

Contoh: Terdapat sebuah konfigurasi QoS sebagai berikut:
- burst-limit = 64kbps
- max-limit = 32kbps
- burst-threshold = 16kbps

Berapakah nilai yang harus diisikan pada burst-time jika ingin mengaktifkan burst selama 5 detik?
burst time = 2s / (128kbps/512kbps)
burst time = 2s / 0.25
burst time = 8s

Pembuktian:
- Pada detik 0 nilai data rate juga 0.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0) / 8s = 0kbps.
- Pada detik 1 data rate naik menjadi burst-limit (64kbps) karena mendapatkan burst. 0kbps < 16kbps, maka burst akan diaktifkan.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 64kbps) / 8s = 8kbps.
- Pada detik 2 nilai data rate masih pada burst-limit (64kbps). 8kbps < 16kbps, maka burst akan diaktifkan.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 64kbps + 64kbps) / 8s 16kbps.
- Pada detik 3 karena 16kbps tidak lebih kecil dari 16kbps, maka burst dimatikan.  Kecepatan yang digunakan turun menjadi max-limit (32kbps).

Burst diaktifkan selama 2 kali (2 detik) sesuai dengan perhitungan sebelumnya. Formula tersebut hanya berlaku saat hitungan dimulai dari detik 0. Karena pada detik selanjutnya, kita tidak dapat memprediksikan kapan burst diaktifkan kembali. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketersediaan bandwidth

Itu saja yang dapat saya sampaikan. Salam
Terima kasih semoga bermanfaat.

______________
reference:
- Chris, Novan.Bandwidth Management - Burst.November 2016.Presentasi Indonesia Internet Expo & Summit.Balai Kartini, Jakarta.
- Discher, S. R. (2011). RouterOS by example. Learn Mikrotik.


OpenVPN Client Issue pada MikroTik v6.18




Pada OpenVPN tersedia beberapa arsitektur jaringan (topologi) diantaranya topologi subnet, net30 dan p2p. Secara default OpenVPN server akan menggunakan p2p sebagai topologinya. Mengapa?

Port Forwarding ke Arah OpenVPN Client


Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana caranya mengkonfigurasi OpenVPN server (Debian) dengan OpenVPN client (MikroTik). Tujuan akhir dari konfigurasi tersebut adalah akses MikroTik secara remote.

Konfigurasi OpenVPN Client pada MikroTik


Setelah membahas mengenai Konfigurasi OpenVPN pada Debian Jessie, sekarang perlu dicoba untuk mengkonfigurasi OpenVPN pada vendor yang lain. Mikrotik misalnya.

MikroTik adalah salah satu sistem operasi jaringan yang banyak sekali digunakan karena kemudahannya untuk dikonfigurasi. Package-nya pun juga cukup beragam, mulai dari yang sifatnya basic sampai dengan advanced. Sehingga, sistem operasi ini cocok untuk digunakan dalam hampir  semua keperluan jaringan.

Ayo belajar MikroTik tanpa Modal (Virtualbox)



Bagi seseorang yang ingin belajar dan mendalami jaringan terutama dengan platform MikroTik, sangat penting sekali mempraktekkan konsep yang dipahami secara langsung. Sehingga implementasi keilmuannya bisa tepat sasaran dan sesuai di lapangan. Singkat cerita, pemahaman yang didapatkan tidak diangan-angan saja.

Olimpiade Jaringan SMK-TKJ Tingkat Nasional


Surabaya - Pada tanggal 22 September 2016, telah terselengara ajang kompetisi olimpiade jaringan SMK-TKJ tingkat nasional di Universitas Narotama Surabaya. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Olimpiade ini merupakan olimpiade jaringan tingkat nasional yang pertama kali diadakan dengan bertemakan MikroTik dan dikhususkan untuk SMK yang mempunyai jurusan TKJ atau yang telah bergabung dalam MikroTik Academy.

Gagasan ini datang dari sebuah distributor resmi sekaligus konsultan jaringan MikroTik, Citraweb Nusa Infomedia (Citraweb). Bapak Valens Riyadi, selaku direktur utama Citraweb mengungkapkan bahwanya selama ini kebanyakan lomba/olimpiade yang diadakan adalah lomba yang berkaitan dengan eksakta dan sastra saja. Sedangkan lomba-lomba untuk IT sangat sedikit sekali (security dan programming). Berangkat dari situ, Citraweb bekerja sama dengan APJII menyelenggarakan lomba tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik, lancar dan meriah.

Diadakan di 5 Kota untuk Beberapa Wilayah
Agar lomba ini dapat diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia, seleksi awal akan diadakan di 5 kota diantaranya:


Teknis Pertandingan
Setiap sekolah yang terdaftar wajib mengeluarkan maksimal 1 tim yang terdiri dari 2 siswa aktif dan masing-masing wilayah akan menyeleksi maksimal 50 tim. Dari 50 tim tersebut, akan diambil 9 tim terbaik pada seleksi tahap 1 yang kemudian akan ditandingkan ulang pada tahap 2. Hasil akhir dari pertandingan tahap 2 adalah 3 tim pemenang yang nantinya akan maju ke babak final.

Babak final akan diselenggarakan di Jakarta tepatnya di Holiday Inn Kemayoran Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2016, bersamaan dengan Meet 'n greet dan pendaftaran untuk MikroTik User Meeting (MUM). MUM sendiri dilaksanakan selama 13-14 Oktober 2016.

For More Information
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link berikut ini:
Olimpiade Jaringan MikroTik

Gallery
(not available)

MikroTik v6.10 RouterOS Full Version



Setelah gagal membuat V2P pada MikroTik v6.10 yang udah full version akhirnya nggak jadi bikin tutorialnya (gimana mau bikin tutorial kalo udah gagal gitu). Ending nya cuman bisa sharing image hasil clonning VMware untuk MikroTik v6.10. Dan yang paling penting, ini full version lho.

Perlu dicatat baik-baik ya. IMAGE INI CUMAN BISA WORK PADA APLIKASI VIRTUALISASI VMWARE (RECOMMENDED VERSI 10). DOWNLOAD VMware Workstation 10.0.1 Build 1379776 Full Version. Karena sebelumnya udah saya cek pake Virtualbox dan hasilnya ternyata nihil.
Mungkin yang udah bisa V2P untuk MikroTik v6.10 silahkan cantumkan link nya di kolom komentar ya :D

Mengetahui Penggunaan Bandwidth Tiap Klien pada MikroTik


Bagi seorang network administrator bandwidth adalah hal paling penting saat melakukan manajemen jaringan. Oleh karena itu, perlu sekali jika seorang network administrator melakukan monitoring terhadap penggunaan bandwidth pada klien, sehingga alokasinya merata. Jika terjadi hal yang tidak sesuai, maka network administrator dapat memeriksa kembali kesalahan konfigurasi yang dilakukan.

Nah bagi anda pengguna RouterOS MikroTik, anda tidak perlu khawatir ketika anda ingin melakukan monitoring bandwidth. Karena MikroTik telah dibekali dengan Torch. Dengan tool ini anda dapat mengetahui dari atau kemana trafik itu mengarah. Anda bisa menentukannya lewat IP ataupun interface tertentu.

Bagaimana Caranya?

Langkah 1
Nyalakan MikroTik dan masuk ke dalam mode GUI, baik lewat Winbox ataupun WebUI. Pastikan MikroTik sudah dalam kondisi telah dikonfigurasi

Langkah 2
Masuk menu Tools → Torch.



Langkah 3
Pilih Interface lokal yang mengarah pada klien misalkan saja ether1. Buang semua centang, kecuali pada Src. Address karena kita akan memonitor masing-masing IP (per IP) dari klien pada interface lokal. Agar hasilnya lebih realtime, pada Entry Timeout rubah menjadi 00:00:01 (artinya, update statistik setiap satu detik). Setelah semuanya selesai, tekan tombol Start.




Hasilnya akan terlihat, begitu Torch dalam status running. Sebenarnya, ada banyak dalam monitoring jaringan. Sekian artikel ini, semoga bisa bermanfaat.


Konfigurasi MikroTik Menggunakan Winbox pada Linux



Pada post sebelumnyav (KLIK DISINI), diketahui bahwa untuk menggunakan Winbox, RouterBoard (RB) haruslah mempunyai sebuah IP disalah satu ethernya. Barulah PC dapat berkomunikasi dengan RB pada ether tersebut menggunakan aplikasi Winbox.

Sebenarnya mactelnet tidak perlu digunakan untuk memberikan IP pada salah satu ethernya agar bisa terhubung dengan MikroTik seperti analisa diatas. Winbox dapat langsung dipakai dengan menggunakan mac address ataupun IP address.

Pada susunan OSI model, semua data dapat dilewatkan ketika posisinya ada diatas layer 3 (network). Enkapsulasi data dapat dibuka ketika dia telah melewati layer nework. Oleh karena itu, interface komputer yang akan digunakan untuk berkomunikasi pada RB haruslah mempunyai IP address. IP address yang digunakan adalah bebas dan tidak mementingkan apakah dia satu network atau tidak.

Untuk lebih mudahnya, buat saja 3 profil untuk satu interface pada Network Manager. DHCP untuk koneksi yang butuh IP secara otomatis, MikroTik untuk koneksi pada RB dan Manual untuk koneksi dengan IP statis.



Pada profil MikroTik, buat isikan dengan IP address sembarang dan gateway yang satu jaringan dengan IP address tersebut.



Selanjutnya hubungkan MikroTik pada PC. Jangan lupa untuk memutus jaringan lainnya, seperti Wifi ataupun Virtual Machine seperti VMware ataupun Virtualbox (jangan dijalankan).


Buka Winbox dan lihat pada tab neighbors. Tekan tombol refresh apabila tidak ada entry mac address pada list Winbox. Apabila masih tidak ada entry mac address, cek apakah ada firewall yang menghalangi trafik masuk atau tidak terutama pada chain INPUT dan OUTPUT.



Bisa dilihat bahwa chain INPUT dan OUTPUT mempunyai polici DROP. Bersihkan dan atur chain tersebut menjadi ACCEPT. Masukkan perintah berikut:

root@localhost:~# iptables -F
root@localhost:~# iptables -X
root@localhost:~# iptables -P INPUT ACCEPT
root@localhost:~# iptables -P OUTPUT ACCEPT
root@localhost:~# iptables -L

Maka akan muncul hasil seperti berikut:


Sekarang lihat pada Winbox dan tekan tombol Refresh. Maka entri baru akan muncul pada tabel neighbors.


Sekian dari artikel ini, semoga dapat membantu para user MikroTik dalam menjalankan Winbox pada sistem operasi Linux.



Install MikroTik RouterOS Menggunakan USB Flashdisk




LATAR BELAKANG
Untuk para pengguna MikroTik, mungkin pernah mengalami saat mereka merasa bahwa penggunaan RouterBoard tidaklah memadai jika dilihat dari resource-nya. Mungkin dari kecepatan CPU-nya yang tidak memadai, memory yang terbatas, serta storage kecil yang susah untuk dijadikan proxy internal sebagai caching . Dari keterbatasan itu, banyak sekali pengguna MikroTik beralih ke perangkat yang lebih besar (seperti komputer) untuk mendapatkan resource yang lebih tinggi.

Analisis dan Troubleshooting Koneksi MikroTik pada Linux (Mengapa Mikrotik Tidak Bisa Terkoneksikan pada Linux)




Selamat siang rekan-rekan sekalian (saat nulis ini pas siang bolong :^ ), kali ini kita akan mencoba menganlisis, “Kenapa sih MikroTik sulit banget (atau mungkin malah nggak bisa) nyambung ke komputer Linux?”

Mencari Selisih Jumlah Hari Antara Dua Tanggal pada Bash Scripting

Beberapa waktu lalu lagi bikin projek yang melibatkan protokol HTTPS. Seperti yang kita tahu bahwa HTTPS merupakan protokol yang melindungi ...