Langsung ke konten utama

Postingan

Perbedaan Service dengan Application (Service VS Application)

Perbedaan Service dengan Application Mungkin beberapa dari kalian baru saja mendengar istilah service ( daemon untuk Unix atau Linux dan Agent untuk MacOS). Mungkin bagi kalian service itu aplikasi. Ada benarnya sih, cuman ada definisi yang lebih khusus mengenai service . Nah, service merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melayani satu atau beberapa fungsi khusus. Service ini berjalan secara background atau tak tampak sehingga kita tidak dapat berinteraksi “secara langsung” dengannya. Kita tidak dapat memberikan instruksi pada service untuk menjalankan fungsi tertentu. Jadi dia berjalan berdasarkan prosedurnya sendiri. Salah satu cara agar kita bisa berkomunikasi dengan service adalah dengan mengoprek beberapa konfigurasi miliknya atau dapat juga menggunakan aplikasi yang menggunakan layanannya. Service sering kali dikaitkan dengan multitasking dan proses dari service biasanya dipicu ( initialization/init ) oleh proses induk ( parent proc

HAPPY A THAUSAND VIEWS

Selamat untuk blog saya yang sederhana, jarang update dan isinya basi semua. Blog ini untuk pertama kalinya telah mencapai kurang lebih 1000 (seribu) views perhari. Itu berdasarkan statistik yang ada pada blog saya. Bagi saya, ini merupakan hal baik dan membuat saya senang, walaupun saya nggak yakin kalo yang berkunjung ke blog saya itu adalah untuk menikmati kontennya. Bisa jadi orang iseng, orang numpang SEO (backlink), atau bahkan bot yang numpang lewat. Blog ini adalah blog sampah. Jadi kalau misalkan ada yang berpikiran blog ini pake cara curang   atau isitilahnya Blackhat SEO  itu mustahil. Saya nggak perlu repot-repot pake cara yang merepotkan hanya untuk meningkatkan trafik. Karena sama sekali nggak ada ads pada blog ini. Dulu pernah daftarin adsense tapi ditolak (sempat lihat kalau blog tidak boleh memuat konten tertentu). Mungkin itu salah satu alasannya blog ini ditolak. Berikut adalah konten yang paling banyak diakses: Ya, terima kasih para Co

Konfigurasi MikroTik Menggunakan Winbox pada Linux

Pada post sebelumnyav ( KLIK DISINI ), diketahui bahwa untuk menggunakan Winbox, RouterBoard (RB) haruslah mempunyai sebuah IP disalah satu ethernya. Barulah PC dapat berkomunikasi dengan RB pada ether tersebut menggunakan aplikasi Winbox. Sebenarnya mactelnet tidak perlu digunakan untuk memberikan IP pada salah satu ethernya agar bisa terhubung dengan MikroTik seperti analisa diatas. Winbox dapat langsung dipakai dengan menggunakan mac address ataupun IP address. Pada susunan OSI model, semua data dapat dilewatkan ketika posisinya ada diatas layer 3 (network). Enkapsulasi data dapat dibuka ketika dia telah melewati layer nework. Oleh karena itu, interface komputer yang akan digunakan untuk berkomunikasi pada RB haruslah mempunyai IP address. IP address yang digunakan adalah bebas dan tidak mementingkan apakah dia satu network atau tidak. Untuk lebih mudahnya, buat saja 3 profil untuk satu interface pada Network Manager. DHCP untuk koneksi yang butuh IP secara otomatis

Install MikroTik RouterOS Menggunakan USB Flashdisk

LATAR BELAKANG Untuk para pengguna MikroTik, mungkin pernah mengalami saat mereka merasa bahwa penggunaan RouterBoard tidaklah memadai jika dilihat dari resource-nya. Mungkin dari kecepatan CPU-nya yang tidak memadai, memory yang terbatas, serta storage kecil yang susah untuk dijadikan proxy internal sebagai caching . Dari keterbatasan itu, banyak sekali pengguna MikroTik beralih ke perangkat yang lebih besar (seperti komputer) untuk mendapatkan resource yang lebih tinggi.

Membuat Aplikasi Enkripsi Vigenere Berbasis Java

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan tugas dari kuliah Keamanan Jaringan. Yah, bisa dibilang kalau mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib. Jadi, mau nggak mau harus diambil. Dalam mata kuliah ini dijelaskan bahwa setiap data yang lalu lalang di dalam jaringan tidak selalu aman. Oleh karena itu, dibutuhkan tindakkan pengamanan. Langkah pengamanan ini meliputi pengunaan ptotokol jaringan aman atau pengenkripsian data. Apa itu enkripsi? Ada banyak sekali algoritma pengenkripsian data. Namun, secara garis besar dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu enkripsi simetris dan asimetris. Letak perbedaan dari keduannya adalah pada kuncinya ( key ). Pada enkripsi simetris, kunci yang digunakan untuk mendekrip sama dengan kunci untuk mengenkrip. Sehingga, apabila pihak luar mengetahui algoritma sekaligus kuncinya maka pesan dapat diketahui. Enkripsi ini sering disebut enkripsi klasik. Berbeda pada enkripsi asimetris. Enkripsi asimetris melibatkan dua kunci untuk saling men