Dari sekian banyak distro
Linux, kebanyakan dari mereka menggunakan
Apache sebagai
web server. Bahkan untuk
Kali Linux saja, Apache adalah web server default. Apache memang web server yang bagus. Selain gratis, dia juga
powerful, handal dan keamanannya terjamin. Fitur-fitur tersebut haruslah didukung dengan
resource yang memadai, sehingga dia sulit untuk berjalan pada resource yang terbatas (misalkan perangkat
embeded system).
Berikut ini merupakan daftar-daftar web server yang mempunyai fitur hampir sama dengan Apache, namun membutuhkan sumber daya yang minimal.
1. Nginx
Nginx (
baca: Engine-x) menjadi salah satu web server yang paling penting dan juga populer di beberapa tahun terakhir ini. Dia tidak lagi menggunakan arsitektur
standard thread ataupun
process oriented melainkan scalable, artinya penggunaanya dapat disesuaikan serta berarsitektur
event-driven (asynchronous). Sehingga penggunaannya sangat cocok untuk perangkat yang mempunyai keterbatasan sumber daya.
Nginx juga menyediakan fitur
simple load balancing, fault tolerance, auto-indexing, virutual server (baik hosname ataupun
IP-based). Dia juga bisa berfungsi sebagai
reverse proxy ataupun server
IMAP/POP3.
Nah, Nginx ternyata juga digunakan pada web-web yang mempunyai reputasi tinggi, seperti: Netflix, Hulu, Pinterest, Wordpress.com, dan Airbnb
Hal terpenting dari web server ini adalah walaupun dia berjalan dengan ringan bukan berarti dia mempunyai performa seperti web server yang ringan pada umumnya. Dia tidak hanya berjalan pada server yang mempunyai resource terbatas, tapi juga menyediakan modul-modul serta
add-on pilihan. Anda dapat mendownload versi
pre-build package nya untuk Linux dan BSD untuk kemudahan instalasi ataupun kostumisasinya.
Nginx cocok untuk siapa?
Apabila anda ingin membangun mini web server untuk server pribadi anda, mungkin ini adalah salah satu pilihan anda.
Jika dibandingkan, file instalasi Nginx mempunyai ukuran 10MB sedangkan Apache 30MB dan dia berjalan 35 persen lebih efektif dari pada Apache.
2. Lighttpd
Fly light - Itulah moto yang dipegang oleh Lighttpd. Karena ringannya, dia menjuluki dirinya terbang bagaikan cahaya. Nah, Lighttpd merupakan solusi terbaik bagi mereka yang terjebak dalam masalah loading.
Lighttpd merupakan salah satu web server yang cocok untuk perangkat embedded system. Pada kenyataannya, kebanyakan embedded system juga sudah mengaplikasikan Lighttpd sebagai web server default, seperti Rasberry Pi dan Openwrt.
Lighttpd menawarkan memory manajemen dari pemakain
CPU, FastCGI, SCGI, Auth, Output-Compression, URL-Rewriting, dan banyak lagi. Walaupun dia mempunyai fitur yang banyak, dia tetap masih bisa melayani sepuluh ribu
client secara simultan (berkelanjutan). Fitur
FastCGI nya dapat dikonfigurasikan agar mensupport PHP, sehingga dia tidak hanya berjalan pada skrip CGI saja. Web server ini juga support WebDNA (bahasa pemrograman server dengan databases system) sehingga anda dapat menggunakan web dinamis berbasis database.
Lighttpd cocok untuk siapa?
Jika anda sedang membangun sebuah perangkat embedded system (dimana sumber dayanya begitu terbatas) dan pada saat itu juga anda membutuhkan web server, Lighttpd yang seharusnya anda pakai. Lighttpd sangatlah simpel dan mudah untuk dikonfigurasi. Dia hanya mempunyai satu file konfigurasi (.conf)
3. Monkey
Seperti halnya Lighttpd,
Monkey HTTP Daemon merupakan sebuah web server yang ditujukan untuk embedded system. Monkey mempunyai beberapa fitur unik, yaitu:
Virtual Host, Plugins Support, C API Interface dan
HTTP/1.1. Plugin Monkey memang tidak tersedia secara bebas, seperti halnya web server lain. Namun, untuk plugin yang simple mungki memang disediakan, seperti: CGI, SSL, plugin keamanan, log writer, directory listing, serta akses shell.
Monkey sebenarnya, disedikan untuk server yang menjalankan konten statis. Jadi, ucapkan selamat tinggal untuk PHP, Perl, Python atau Lua. Walaupun begitu, Monkey masih tetap menyediakan akses dinamis dengan fitur
FastCGI Interface. Monkey juga menyediakan framework C yang bernama DUDA I/O agar lebih terlihat profesional dan terjangkau (misalnya untuk menangani big data, home automatitation atau usaha pegadaian secara online).
Ukuran file binary-nya cukup kecil, sekitar 100KB, dan 250KB setelah instalasi. Kecil bukan? Monkey juga mensupport prosesor arsitektur ARM, x86 dan x68 sehingga dia dapat digunakan secara luas untuk banyak platform embedded system.
Monkey cocok untuk siapa?
Untuk penggunaan yang simple, instalasi yang mudah dan kebutuhan performa dari konten statis, Monkey sudah sulit untuk dikalahkan.
4. Cherokee
Adalah sebuah web server yang mudah, ringan dan dapat berjalan antar platform (Linux, Mac, Solaris BSD) yang mendukung banyak fitur-fitur terkini. Selain itu, Cherokee juga mendukung:
FastCGI, SCGI, PHP, uWSGI, SSI, CGI, LDAP, TLS/SSl, HTTP proxy, video streaming, content caching, traffic shaping dan lain-lain. Cherokee juga menyediakan setting berbasis web.
Cherokee menyediakan sebagian kecil framework webapps, meliputi:
PHP, Ruby on Rails, ColdFusion, GlassFish dan Django.
Sebenarnya, ada sedikit masalah dengan Cheroke dan bisa jadi ini masalah yang agak rumit. Rilis update terakhir adalah Oktober 2011 dengan begitu Cherokee benar-benar tidak terupdate. Servernya memang masih hidup, hanya saja dia menawarkan update keamanan dan patch saja.
Cherokee cocok untuk siapa?
Jika anda mencari sebuah web server yang mudah untuk dikonfigurasikan, dapat berjalan antar platform dan anda tidak pernah mempermasalahkan tentang update, maka Cherokee cocok untuk anda.
5. Hiawatha
Merupakan sebuah web server yang ringan, bersifat open source dan menitik beratkan pada keamanan dan kemudahan dalam menggunakannya. Web server ini memang tidak di desain untuk embedded system, namun jangan menyangka jika Hiawatha mempunyai fitur yang lengkap untuk digunakan dalam membangun web server dinamis. Beberap fiturnya meliputi: l
oad balancing, FastCGI, large file support, reverse proxy, chroot support, rewrite support, SSL/TLS, basie/digest HTTP authentication, IPv6 support, virtual hosting dan lain-lain.
Oke, untuk fitur keamanannya gimana?
Hiawatha sudah mampu menangi SQL Injection, XSS, serangan CSRF, Image hotlink, serta memblok akses-akses yang mempunyai potensi dalam upaya pembobolan web server. Disertakan juga sebuah tool monitoring yang memungkinkan anda untuk memantau segala aktifitas web server tersebut.
Hiawatha memang tidak cocok untuk embedded system, karena fitur "ringan" nya memang tidak sesuai dengan sumber daya perangkat embedded system. Namun, jika perangkat tersebut memang mengedepankan keamanan, jangan pernah meremehkan Hiawatha.
Hiawatha cocok untuk siapa?
Jika anda membutuhkan web server yang tangguh, baik itu untuk perangkat standar server ataupun embedded system dan membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, Hiawatha merupakan web server yang sempurna untuk anda.
Saat kita memilih sebuah web server, pilihan yang pertama kali ada dibenak adalah Apache. Tapi, adakalanya Apache tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan kita, sehingga kita juga harus mengetahui , alternatif apa saja yang mungkin tersedia. Sesuaikan dengan kriteria kondisi server anda, misalkan server anda adalah embedded system, standart server. Atau mungkin anda sedang mencari web server yang cocok untuk
test environment bersifat
open source. Anda bisa memilih salah satu web server diatas, kemudian silahkan diuji, apakah web server tersebut sudah memenuhi kriteria anda.
Sumber:
Linux.com