Sekitar 2 tahun yang lalu saya menemukan sesuatu yang menarik hati saya. Sedikit unik, karena mungkin di area kampus saya jarang atau mungkin tidak ada yang pernah ngomongin soal itu. Ya, hal unik itulah yang kemudian saya tekuni hingga setahun lebih. Hal unik itu bernama OpenWRT
So, what's OpenWrt?
OpenWrt adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang diperuntukkan bagi perangkat dengan sistem benam (embedded system).
Apa sih perangkat embedded system? Embedded system adalah sistem yang ditanamkan dalam sebuah perangkat untuk melakukan satu fungsi khusus (dedicated function). Contoh: router, minicomputer, microcontroller, dll. Nah, kalian bisa cek apa itu embedded system di Wikipedia
OpenWrt pada awalnya digunakan untuk perangkat wireless router. Namun untuk selanjutnya, pemakaian OpenWrt sebagai firmware bisa dilakukan pada beragam perangkat, seperti PC dan router biasa. Itulah kenapa OpenWrt mempunyai motto "Wireless Freedom" atau kebebasan dalam menggunakan wireless. Maksudnya apa sih? Jadi, ketika kalian sudah menginstal OpenWrt, berarti kalian sudah bisa mengkostumisasi router semau kalian, terutama pada pemanfaatan wireless-nya. Sehingga fungsi dasar router (bawaan pabrik) yang notabene itu-itu aja bisa jadi mini server bahkan alat otomatisasi.
Sebagai contoh, saya pernah menggunakan TP-Link MR3420 versi 2 sebagai akses poin. Untuk 15 perangkat pertama bisa terhubung sebagaimana mestinya. Namun untuk perangkat selanjutnya, tidak ada satupun perangkat yang bisa terhubung dan hanya mempunyai status connecting saja. Artinya, klien ke 16 dan seterusnya, gagal melakukan handshake pada wireless yang bersangkutan. Beberapa kali browsing akhirnya nemu solusi DISINI.
Benar saja, ketika firmware saya ganti ke OpenWrt 20 lebih klien bisa terhubung. Itu untuk kesekian kalinya kenapa saya lebih percaya OpenWrt dari pada firmware bawaan.
Pengalaman pertama saya menggunakan OpenWrt adalah ketika di kampus lagi ada semacam expo. Jadi setiap jurusan harus memamerkan minimal 1 karya yang kreatif dan inovatif. Pada waktu itu, salah satu dosen menganjurkan saya untuk membuat IPCam dengan modal 8GB Sandisk, Logitech C170 dan TP-Link MR3020. Clue yang diberikan sama dosen waktu itu adalah OpenWrt. Semalem suntuk akhirnya belajar dari awal, mulai dasar OpenWrt hingga saya ngerti apa maksud dosen saya ngasih 3 barang itu. Lusanya, projek yang beliau kasih akhirnya jadi walaupun slot untuk expo-nya sudah penuh.
Pengalaman selanjutnya adalah debricking. Adakalanya, perubahan dari firmware pabrik ke firmware OpenWrt tidak berjalan sebagaimana mestinya. Misalnya, router anda adalah TP-Link MR3420 versi 2 sedangkan firmware yang anda upload adalah versi 1. Hal tersebut akan membuat router mengalami brick. Biasanya ditandai dengan semua lampu menyala secara berkedip.
Proses mengembalikan router untuk berfungsi normal yaitu debricking. 2 hal yang perlu anda perhatikan, antara lain anda harus mempunyai perangkat serial communication (bisa menggunakan RS-232 atau PL2303). Perangkat ini digunakan untuk berkomunikasi antara router dan komputer. Yang kedua adalah adalah harus tahu lokasi pin untuk serial communication pada router yang brick.
Sampai saat ini, saya sudah banyak memanfaatkan untuk bermacam-macam hal. Sekian terima kasih :D
_______________
reference:
Embedded system. (2016, December 15). Retrieved December 30, 2016, from https://en.wikipedia.org/wiki/Embedded_system
How does a wireless router limit connected devices? (2014, August 13). Retrieved December 30, 2016, from http://superuser.com/questions/796267/how-does-a-wireless-router-limit-connected-devices
Apa sih perangkat embedded system? Embedded system adalah sistem yang ditanamkan dalam sebuah perangkat untuk melakukan satu fungsi khusus (dedicated function). Contoh: router, minicomputer, microcontroller, dll. Nah, kalian bisa cek apa itu embedded system di Wikipedia
OpenWrt pada awalnya digunakan untuk perangkat wireless router. Namun untuk selanjutnya, pemakaian OpenWrt sebagai firmware bisa dilakukan pada beragam perangkat, seperti PC dan router biasa. Itulah kenapa OpenWrt mempunyai motto "Wireless Freedom" atau kebebasan dalam menggunakan wireless. Maksudnya apa sih? Jadi, ketika kalian sudah menginstal OpenWrt, berarti kalian sudah bisa mengkostumisasi router semau kalian, terutama pada pemanfaatan wireless-nya. Sehingga fungsi dasar router (bawaan pabrik) yang notabene itu-itu aja bisa jadi mini server bahkan alat otomatisasi.
Sebagai contoh, saya pernah menggunakan TP-Link MR3420 versi 2 sebagai akses poin. Untuk 15 perangkat pertama bisa terhubung sebagaimana mestinya. Namun untuk perangkat selanjutnya, tidak ada satupun perangkat yang bisa terhubung dan hanya mempunyai status connecting saja. Artinya, klien ke 16 dan seterusnya, gagal melakukan handshake pada wireless yang bersangkutan. Beberapa kali browsing akhirnya nemu solusi DISINI.
Benar saja, ketika firmware saya ganti ke OpenWrt 20 lebih klien bisa terhubung. Itu untuk kesekian kalinya kenapa saya lebih percaya OpenWrt dari pada firmware bawaan.
Pengalaman pertama saya menggunakan OpenWrt adalah ketika di kampus lagi ada semacam expo. Jadi setiap jurusan harus memamerkan minimal 1 karya yang kreatif dan inovatif. Pada waktu itu, salah satu dosen menganjurkan saya untuk membuat IPCam dengan modal 8GB Sandisk, Logitech C170 dan TP-Link MR3020. Clue yang diberikan sama dosen waktu itu adalah OpenWrt. Semalem suntuk akhirnya belajar dari awal, mulai dasar OpenWrt hingga saya ngerti apa maksud dosen saya ngasih 3 barang itu. Lusanya, projek yang beliau kasih akhirnya jadi walaupun slot untuk expo-nya sudah penuh.
Pengalaman selanjutnya adalah debricking. Adakalanya, perubahan dari firmware pabrik ke firmware OpenWrt tidak berjalan sebagaimana mestinya. Misalnya, router anda adalah TP-Link MR3420 versi 2 sedangkan firmware yang anda upload adalah versi 1. Hal tersebut akan membuat router mengalami brick. Biasanya ditandai dengan semua lampu menyala secara berkedip.
Proses mengembalikan router untuk berfungsi normal yaitu debricking. 2 hal yang perlu anda perhatikan, antara lain anda harus mempunyai perangkat serial communication (bisa menggunakan RS-232 atau PL2303). Perangkat ini digunakan untuk berkomunikasi antara router dan komputer. Yang kedua adalah adalah harus tahu lokasi pin untuk serial communication pada router yang brick.
Sampai saat ini, saya sudah banyak memanfaatkan untuk bermacam-macam hal. Sekian terima kasih :D
_______________
reference:
Embedded system. (2016, December 15). Retrieved December 30, 2016, from https://en.wikipedia.org/wiki/Embedded_system
How does a wireless router limit connected devices? (2014, August 13). Retrieved December 30, 2016, from http://superuser.com/questions/796267/how-does-a-wireless-router-limit-connected-devices
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung.