Burst adalah sebuah metode yang diterapkan pada bandwidth management dimana pengguna jaringan diizinkan untuk menggunakan bandwidth melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.
KENAPA HARUS MENGGUNAKAN BURST? Langkah ini dipercaya akan meningkatkan user experience. Karena jika dirasakan, pengguna akan mendapatkan bandwidth lebih untuk beberapa detik (terutama pada detik awal) kemudian melambat secara perlahan dan konsisten. Anda dapat menganalogikan burst ini seperti ketika menyalakan obor yang bahan bakarnya mulai menipis. Kemudian anda menambahkan bahan bakar pada obor tersebut. Maka seketika api akan membara dan beberapa saat kemudian meredup secara perlahan ketika bahan bakar mulai habis lagi.
Untuk melakukan
bursting, kondisi berikut harus terpenuhi diantaranya:
- Burst dilakukan jika masih tersedia bandwidth (tentunya setelah sistem QoS telah memberikan alokasi CIR pada seluruh client)
- Burst data rate yang didapatkan pengguna harus lebih kecil dari data rate yang menjadi patokan (burst threshold).
- Beberapa kententuan lainnya.
Pada MikroTik, burst memiliki 3 parameter yang konfigurasinya tidak boleh dibiarkan kosong. Parameter tersebut adalah:
-
burst-limit (bps) = adalah jumlah bandwidth maksimal yang akan didapatkan pengguna ketika burst sedang aktif.
-
burst-time (second) = waktu yang digunakan untuk menghitung rata-rata data rate (beberapa orang mengira bahwa
burst-time merupakan waktu yang digunakan untuk
bursting. Padahal bukanlah seperti itu)
-
burst-threshold (bps) = nilai ini akan menjadi patokan kapan
bursting akan diaktifkan dan dinonaktifkan.
KAPAN BURST AKAN DIJALANKAN? Bursting akan berjalan sebagaimana analogi obor diatas. Obor akan menyala sangat terang saat pertama kali karena bahan bakar masih banyak (utuh). Hal ini sama dengan ketika pengguna pertama kali menggunakan jaringan (untuk download misalkan). Pengguna akan mendapatkan burst, yaitu sebuah lonjakan bandwidth dengan batas tertentu (burst-limit) untuk pertama kali. Kecepatan dari bursting tersebut akan bertahan sampai beberapa detik yang dipengaruhi oleh burst-time.
Ketika bahan bakar sudah menipis, obor akan mulai meredup namun tidak padam. Analoginya, ketika bursting sudah mencapai batas waktunya, maka router tidak akan memberikan burst lagi. Pada saat itulah, kecepatan mulai menurun secara perlahan. Lalu pada titik tertentu, walaupun obor masih menyala dia tidak mampu menerangi sekitarnya, sehingga kita harus menambahkan bahan bakar. Hal tersebut dapat digambarkan, ketika data rate sudah mencapai titik tertentu (burst-threshold) atau bahkan lebih kecil, maka burst akan diaktifkan lagi. Siklus ini akan berlanjut secara terus-menerus selama bandwidth total masih tersedia.
CALCULATION. Banyak referensi yang menyatakan tentang bagaimana menentukan jumlah
max-limit, burst-limit, burst-threshold dan
burst-time. Yang jelas, pada manual RouterOS atau wiki MikroTik menyatakan bahwa
burst-threshold harus lebih kecil dari pada
max-limit dan
max-limit harus lebih kecil juga dari
burst-limit.
burst-threshold < max-limit < burst-limit
Anda dapat menggunakan rasio:
burst-threshold : max-limit : burst-limit = 1 : 2 : 4
Formula tersebut dapat mempermudah anda dalam melakukan perhitungan serta menghindari bilangan yang tidak bisa dibagi.
Bagaimana dengan burst-time?. Pada keterangan diatas sudah disampaikan bahwa
burst-time bukanlah waktu sesungguhnya
burst dijalankan. Lamanya
burst dapat
dipengaruhi oleh perbandingan antar
a burst-threshold dan burst-limit serta juga dipengaruhi oleh
data rate yang berjalan pada saat itu juga. Untuk lebih jelasnya, pengaruh lamanya
burst berjalan berdasarkan perbandingan antara
burst-threshold dan
burst-limit dapat dihitung dengan melihat rasio:
client burst : burst time = burst threshold : burst limit
.
Dengan persamaan tersebut, maka didapatkan:
burst time = client burst / (burst threshold/burst limit)
Contoh: Terdapat sebuah konfigurasi QoS sebagai berikut:
-
burst-limit =
64kbps
-
max-limit =
32kbps
-
burst-threshold =
16kbps
Berapakah nilai yang harus diisikan pada
burst-time jika ingin mengaktifkan
burst selama 5 detik?
burst time = 2s / (128kbps/512kbps)
burst time = 2s / 0.25
burst time = 8s
Pembuktian:
- Pada detik 0 nilai data rate juga 0.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0) /
8s =
0kbps.
- Pada detik
1 data rate naik menjadi
burst-limit (
64kbps) karena mendapatkan
burst.
0kbps < 16kbps, maka burst akan diaktifkan.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 +
64kbps) /
8s =
8kbps.
- Pada detik
2 nilai data rate masih pada
burst-limit (
64kbps).
8kbps <
16kbps, maka burst akan diaktifkan.
(0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 +
64kbps +
64kbps) /
8s =
16kbps.
- Pada detik 3 karena
16kbps tidak lebih kecil dari
16kbps, maka
burst dimatikan. Kecepatan yang digunakan turun menjadi
max-limit (
32kbps).
Burst diaktifkan selama 2 kali (2 detik) sesuai dengan perhitungan sebelumnya. Formula tersebut hanya berlaku saat hitungan dimulai dari detik 0. Karena pada detik selanjutnya, kita tidak dapat memprediksikan kapan burst diaktifkan kembali. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketersediaan bandwidth
Itu saja yang dapat saya sampaikan. Salam
Terima kasih semoga bermanfaat.
______________
reference:
- Chris, Novan.Bandwidth Management - Burst.November 2016.Presentasi Indonesia Internet Expo & Summit.Balai Kartini, Jakarta.
- Discher, S. R. (2011). RouterOS by example. Learn Mikrotik.